05 Jun 2025
Cedera jangka panjang dapat berdampak signifikan baik fisik maupun mental atlet. Seperti yang dialami Maria Londa, seorang atlet lompat jauh terkenal asal Indonesia, yang menghadapi cedera berkepanjangan. Ketika menghadapi periode pemulihan yang panjang, atlet sering kali merasa marah, cemas, atau frustrasi. Oleh karena itu, penting bagi atlet untuk menemukan cara agar tetap termotivasi dan menjaga kesehatan mental mereka. Selengkapnya di ceritain.com
Dukungan sosial sangat penting bagi pemulihan mental atlet. Atlet seperti Maria biasanya mendapatkan bantuan dari keluarga, teman, dan tim medis. Mereka memastikan bahwa dia merasa didukung dan tidak sendirian dalam proses pemulihannya. Mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar bisa memberikan semangat dan motivasi yang kuat selama masa sulit ini. Baca lebih lanjut di ceritain.com
Menciptakan rutinitas harian juga menjadi langkah penting dalam mengatasi stres akibat cedera. Menurut Tim Konsultan Kesehatan Olahraga, memiliki jadwal harian yang terstruktur membantu atlet tetap fokus dan mengurangi kecemasan. Rutinitas ini tidak hanya mencakup latihan fisik ringan sesuai rekomendasi dokter, tetapi juga aktivitas yang mendukung kesehatan mental. Pelajari selengkapnya di ceritain.com
Pelatihan mental juga memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan mental selama cedera. Atlet dituntut untuk melakukan visualisasi positif, meditasi, dan latihan pernapasan untuk mengelola stres. Para ahli dari Psychological Health Institute menekankan pentingnya self-talk positif, di mana atlet berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang membangun. Teknik ini dapat meningkatkan ketahanan dan ketenangan mental mereka. Latihan mindfulness dapat membantu pikiran tetap tenang dan terfokus. Kunjungi ceritain.com untuk informasi lebih lanjut.
18 Jun 2025
20 Jun 2025